JEMBER - Bertempat di lahan pertanian milik Kelompok Tani Mari Waluyo Dusun Karanglow Desa Tanjungrejo Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember, dilaksanakan acara petik padi panen raya Satu Juta Hektar Untuk Indonesia.
Hadir pada kesempatan tersebut diantaranya Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (Kadin TPHP) Kabupaten Jember Imam Sudarmaji, Kabulog Sub Divre Jember Ahmad Mustari, Kepala Badan Pusat Statistik (Ka BPS) Tri Erwandi, Danramil 0824/23 Wuluhan mewakili Dandim 0824/Jember dan Muspika Wuluhan.
Kepala Dinas TPHP Kabupaten Jember Imam Sudarmaji, dalam wawancaranya menyampaikan bahwa panen raya ini benar-benar luar biasa, seluas 1 juta hektar padi Nusantara, secara bersamaan di panen oleh Kelompok tani Margi Waluyo ini.
Ini merupakan prestasi tersendiri, betapa tidak, menjelang Ramadhan dengan kondisi perekonomian yang sedemikian sulit, .dengan ancaman inflasi dan lain-lain, namun petani kita masih sangat produktif.
Ini akan menopang Bulog Sub Divre Jember dalam membantu mengendalikan inflasi di Kabupaten Jember, untuk itu kepada petani sudah kita arahkan untuk diserahkan pada program penyerapan Bulog Sub Divre Jember dalam penjualan panennya ini. Jelas Kadin TPHP Kabupaten Jember.
Demikian Kabulog Sub Divre Jember, kita siap menyerap hasil panen petani, hingga harga sebesar Rp. 5.750/Kg gabah atau bentuk beras dengan harga Rp. 9.000, -.
Kita melakukan penyerapan sejak 01/03/2023 yang lalu untuk membackup kebutuhan Ramadhan dan Lebaran, meskipun untuk kebutuhan Kabupaten Jember stock tercukupi hingga pasca Lebaran, namun kita juga membantu daerah lain yang kekurangan pasokan. Jelas Ahmad Mustari.
Sementara itu Dandim 0824/Jember Letkol Inf Rahmat Cahyo Dinarso menyampaikan permohonan maaf tidak dapat hadir, karena sedang acara dinas di Magelang, sehingga saya wakilkan ke Danramil Wuluhan.
Terkait panen raya tersebut, saya ikut bangga dan selamat kepada kelompok tani Margi Waluyo, bayangkan satu juta hektar luas panenannya, ini sangat luar biasa dalam mendukung stock pangan nasional.
Tepat sekali kalau Padi Petani Kita Untuk Indonesia, tepatnya Padi Petani Jember untuk Indonesia, dengan demikian harapan saya dapat terserap oleh Bulog dan dapat menggambar masuknya beras import. Tegas Dandim 0824/Jember. (Siswandi)